Diceritakan, ketika Nabi Ayub AS sedang mandi tiba-tiba Allah SWT mendatangkan seekor belalang emas dan hinggap di lengannya. Baginda menepis-nepis lengan bajunya agar belalang jatuh. Lantas Allah SWT berfirman, ”Bukankah Aku lakukan begitu supaya kamu menjadi lebih kaya?” Nabi Ayub AS menjawab, ”Ya benar, wahai Sang Pencipta! Demi keagungan-Mu apalah makna kekayaan tanpa keberkahan-Mu.”
Kisah di atas menegaskan betapa pentingnya keberkahan dalam rezeki yang dikurniakan oleh Allah SWT. Kekayaan tidak akan membawa arti tanpa ada keberkahan. Dengan adanya keberkahan, harta dan rezeki yang sedikit akan bisa terasakan mencukupi.
Sebaliknya, tanpa keberkahan rezeki yang meskipun banyak akan terasakan sempit dan menyusahkan. Agar rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita menjadi berkah, Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak sedekah. Kata Rasulullah SAW, ”Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.” Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menjelaskan, ”Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru, ‘Ya Tuhanku, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kerena Allah’. Yang satu lagi menyeru, ‘Musnahkanlah orang yang menahan hartanya’.”
Sebaliknya, tanpa keberkahan rezeki yang meskipun banyak akan terasakan sempit dan menyusahkan. Agar rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita menjadi berkah, Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak sedekah. Kata Rasulullah SAW, ”Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.” Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menjelaskan, ”Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru, ‘Ya Tuhanku, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kerena Allah’. Yang satu lagi menyeru, ‘Musnahkanlah orang yang menahan hartanya’.”
Sedekah walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah SWT. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi di dunia dan akhirat karena tidak ada keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab, menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah, dan sebaliknya menahannya adalah celaka. Sedekah memiliki beberapa keutamaan bagi orang yang mengamalkannya.
Pertama, mengundang datangnya rezeki. Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat
Alquran bahwa Dia akan membalas setiap kebaikan hamba-hamba-Nya dengan 10 kebaikan. Bahkan, di ayat yang lain dinyatakan 700 kebaikan. Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan, ”Pancinglah rezeki dengan sedekah.”
Kedua, sedekah dapat menolak bala. Rasulullah SAW bersabda, ”Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah bisa mendahului sedekah.”
Ketiga, sedekah dapat menyembuhkan penyakit. Rasulullah SAW menganjurkan,”Obatilah penyakitmu dengan sedekah.”
Keempat, sedekah dapat menunda kematian dan memperpanjang umur. Kata Rasulullah SAW, ”Perbanyaklah sedekah. Sebab, sedekah bisa memanjangkan umur.”
Mengapa semua itu bisa terjadi? Sebab, Allah SWT mencintai orang-orang yang bersedekah. Kalau Allah SWT sudah mencintai seorang hambanya, maka tidak ada
persoalan yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada permintaan dan doa yang Allah tidak kabulkan, serta tidak ada dosa yang Allah tidak ampuni, dan hamba tersebut akan meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah (baik). Kekuatan dan kekuasaan Allah jauh lebih besar dari persoalan yang dihadapi manusia. Lalu, kalau manfaat sedekah begitu dahsyatnya, masihkah kita belum juga tergerak untuk mencintai sedekah? Wallahu a’lam bis-shawab.
SUMBER : http://taufiqazhary.wordpress.com/2009/10/22/keutamaan-sedekah/
No comments:
Post a Comment